Baca Juga
Duka mendalam dirasakan seluruh anggota keluarga Panti Asuhan Putra Muslimat Kauman, Brebes, Jawa Tengah. Hari di mana mereka seharusnya merasakan kebahagiaan dan keberkahan Idul Adha 1437 Hijriah seketika berubah menjadi kesedihan.
Sungai Pemali yang membelah Kabupaten Brebes menyimpan banyak cerita beraroma mistis. Setelah kejadian lima anak panti asuhan tewas tenggelam di Sungai Pemali, Kelurahan Kauman, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, cerita mistis pun beredar di masyarakat.
"Kelima anak-anak yang tenggelam itu bukan asli warga Kauman. Yang tenggelam di Sungai Pemali Brebes rata-rata memang bukan warga Kauman. Penunggunya lebih suka warga luar," kata seorang warga Kauman, Yopi AE (35)
Entah benar atau tidak, namun pria berkepala plontos itu mengaku sudah beberapa kali keganasan aliran Sungai Pemali memakan korban jiwa.
"Sudah banyak yang meninggal di Pemali. Meskipun mereka tenggelam di Pemali yang ikut kelurahan Kauman, lagi-lagi korbannya bukan warga Kauman," sambung dia.
Ia tidak tahu kenapa belum ada satu pun warga Kauman yang notabene bersebelahan dengan Sungai Pemali yang jadi korban.
Sejak kecil, ia sering mandi bersama teman-temannya di sungai yang mempunyai daerah aliran sungai di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal itu. Namun, Yopie bersyukur tidak pernah terjadi apa-apa dengannya yang merupakan warga asli Kauman itu.
Ia menceritakan, pinggiran Pemali di Kauman kerap dijadikan tempat untuk memancing. Pada awal 2016 lalu, ada kejadian yang janggal.
"Saat itu, banyak yang mancing baik orang Kauman maupun dari luar Kauman. Ada orang luar Kauman yang mendapatkan lima ikan besar-besar. Ia pun membawa pulang ikan tersebut dan memasaknya," jelas Yopie.
Menurutnya, saat itu, yang mendapatkan ikan banyak hanya orang itu. Warga lain yang juga ikut mancing yang merupakan warga Kauman tidak ada satu pun ikan menyangkut di kail mereka.
Setelah dibawa pulang, lanjut dia, pada malam harinya, pria itu mengaku didatangi seorang perempuan cantik yang meminta untuk mengembalikan ikan yang dibawanya.
Keesokan harinya, pria tersebut pun demam hingga beberapa hari. Namun, hal lebih parah tidak terjadi pada dia.
"Dia pun kembali lagi ke Pemali, ngomongnya mau minta maaf karena sudah memakan ikan di situ. Dan anehnya, jumlah ikan yang ditangkap dan anak yang meninggal itu sama, yakni lima," terangnya.
Menurutnya, kejadian tersebut memang di luar nalar manusia, namun kejadian tersebut betul-betul terjadi.
"Tidak tahu kebetulan atau tidak, tapi hal yang diluar logika manusia itu betul-betul terjadi," imbuhnya.
Warga Kauman lain, Musthofa (46) mengisahkan, ada cerita turun temurun dari nenek buyutnya terkait Sungai Pemali yang berada di belakang rumahnya.
"Dulu, ceritanya ada seorang dukun beranak dari Kauman. Kemudian, dia ditemui dua orang laki-laki yang meminta tolong untuk membantu persalinan tuan mereka," jelasnya.
Dukun beranak itu kemudian mau membantunya. Namun, dia bingung ketika dia diajak untuk menyebur ke Sungai Pemali.
"Saat mencebur ke sungai, dia bingung ada istana megah. Seorang perempuan yang disebut ratu pun melahirkan jabang bayi dengan selamat dan dukun itu dikasih kunyit."
"Sesampai di rumah, kunyit itu menjadi emas. Ratu tersebut berjanji tidak akan mengganggu orang Kauman," terangnya.
Musthofa menyatakan cerita Sungai Pemali tersebut telah beredar di masyarakat. Menurutnya, masyarakat boleh mempercayainya atau pun tidak.
Sungai Pemali yang membelah Kabupaten Brebes menyimpan banyak cerita beraroma mistis. Setelah kejadian lima anak panti asuhan tewas tenggelam di Sungai Pemali, Kelurahan Kauman, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, cerita mistis pun beredar di masyarakat.
"Kelima anak-anak yang tenggelam itu bukan asli warga Kauman. Yang tenggelam di Sungai Pemali Brebes rata-rata memang bukan warga Kauman. Penunggunya lebih suka warga luar," kata seorang warga Kauman, Yopi AE (35)
Entah benar atau tidak, namun pria berkepala plontos itu mengaku sudah beberapa kali keganasan aliran Sungai Pemali memakan korban jiwa.
"Sudah banyak yang meninggal di Pemali. Meskipun mereka tenggelam di Pemali yang ikut kelurahan Kauman, lagi-lagi korbannya bukan warga Kauman," sambung dia.
Ia tidak tahu kenapa belum ada satu pun warga Kauman yang notabene bersebelahan dengan Sungai Pemali yang jadi korban.
Sejak kecil, ia sering mandi bersama teman-temannya di sungai yang mempunyai daerah aliran sungai di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal itu. Namun, Yopie bersyukur tidak pernah terjadi apa-apa dengannya yang merupakan warga asli Kauman itu.
Ia menceritakan, pinggiran Pemali di Kauman kerap dijadikan tempat untuk memancing. Pada awal 2016 lalu, ada kejadian yang janggal.
"Saat itu, banyak yang mancing baik orang Kauman maupun dari luar Kauman. Ada orang luar Kauman yang mendapatkan lima ikan besar-besar. Ia pun membawa pulang ikan tersebut dan memasaknya," jelas Yopie.
Menurutnya, saat itu, yang mendapatkan ikan banyak hanya orang itu. Warga lain yang juga ikut mancing yang merupakan warga Kauman tidak ada satu pun ikan menyangkut di kail mereka.
Setelah dibawa pulang, lanjut dia, pada malam harinya, pria itu mengaku didatangi seorang perempuan cantik yang meminta untuk mengembalikan ikan yang dibawanya.
Keesokan harinya, pria tersebut pun demam hingga beberapa hari. Namun, hal lebih parah tidak terjadi pada dia.
"Dia pun kembali lagi ke Pemali, ngomongnya mau minta maaf karena sudah memakan ikan di situ. Dan anehnya, jumlah ikan yang ditangkap dan anak yang meninggal itu sama, yakni lima," terangnya.
Menurutnya, kejadian tersebut memang di luar nalar manusia, namun kejadian tersebut betul-betul terjadi.
"Tidak tahu kebetulan atau tidak, tapi hal yang diluar logika manusia itu betul-betul terjadi," imbuhnya.
Warga Kauman lain, Musthofa (46) mengisahkan, ada cerita turun temurun dari nenek buyutnya terkait Sungai Pemali yang berada di belakang rumahnya.
"Dulu, ceritanya ada seorang dukun beranak dari Kauman. Kemudian, dia ditemui dua orang laki-laki yang meminta tolong untuk membantu persalinan tuan mereka," jelasnya.
Dukun beranak itu kemudian mau membantunya. Namun, dia bingung ketika dia diajak untuk menyebur ke Sungai Pemali.
"Saat mencebur ke sungai, dia bingung ada istana megah. Seorang perempuan yang disebut ratu pun melahirkan jabang bayi dengan selamat dan dukun itu dikasih kunyit."
"Sesampai di rumah, kunyit itu menjadi emas. Ratu tersebut berjanji tidak akan mengganggu orang Kauman," terangnya.
Musthofa menyatakan cerita Sungai Pemali tersebut telah beredar di masyarakat. Menurutnya, masyarakat boleh mempercayainya atau pun tidak.
Cerita Mistis Sungai Pemali yang Menewaskan 5 Remaja
4/
5
Oleh
Unknown