Inilah Tas Aktivasi Nuklir Yang Selalu Dibawa Ajudan Presiden Amerika Serikat

Inilah Tas Aktivasi Nuklir Yang Selalu Dibawa Ajudan Presiden Amerika Serikat

Baca Juga

Negara Amerika Serikat adalah paling banyak mempunyai senjata berhulu ledak nuklir di dunia. dan yang mempunyai Wewenang penggunaan senjata pemusnah massal itu berada di tangan presiden. Namun, tahukah anda sosok yang lebih berbahaya daripada sang presiden Negeri Adi Daya itu terkait ancaman bom nuklir, justru ajudan menenteng sebuah tas jinjing warna hitam?

Business Insider menjelaskan betapa berbahayanya isi di dalam tas berjuluk 'Football' itu. Tas tersebut selalu dibawa ajudan presiden AS dalam jarak beberapa meter, ke manapun sang presiden pergi. Di dalam tas ini terdapat 75 halaman dokumen pertahanan, rencana perang, lokasi persembunyian presiden di sebuah buku hitam, 10 halaman instruksi siaran nasional mendadak, serta kode aktivitas senjata nuklir yang bisa digunakan sewaktu-waktu seandainya AS mengalami situasi darurat. Kode itu akan dikirim ke markas komando militer, untuk meluncurkan roket balistik lintas benua.

"Di saat rehat dulu saya sering sengaja membuka isi tas itu. Sekadar untuk mengingatkan betapa pentingnya keputusan yang diambil presiden ketika isi tas ini terpakai," kata Robert Patterson, pembawa tas hitam Football di era Presiden Bill Clinton. Jika presiden sedang berlibur atau tidak bekerja, tas ini disimpan di brankas rahasia Gedung Putih.

Bill Gulley, mantan staf penasehat Gedung Putih bidang pertahanan, menjelaskan bahwa julukan Football diberikan selama era Perang Dingin sebagai sandi rahasia terkait program nuklir berkode 'dropkick'. Artinya, jika 'dropkick' hendak diluncurkan, football harus lebih dulu diaktivasi.

Tas itu nyaris dipakai oleh Presiden Richard Nixon. Beruntung, proses aktivitasi nuklir tidak semudah di film-film Hollywood. Penasehat presiden, serta sang ajudan sendiri, akan memperingatkan presiden agar tak terburu-buru memutuskan penggunaan bom nuklir buat menyelesaikan konflik.

Surat kabar the New York Times menceritakan detik-detik menegangkan ketika Presiden Nixon pada 1974, dalam kondisi emosional, menginstruksikan anak buahnya menyiagakan senjata nuklir karena provokasi Uni Soviet di Vietnam. Perintah itu untungnya diulur-ulur oleh anak buah Nixon. Mereka semua meminta presiden memikirkan ulang taktik memamerkan pesawat membawa bom nuklir di kawasan Vietnam.

"Pesawat B-52 yang membawa bom atom sudah terbang saat itu, rentan terjadi insiden," kata Scott D. Sagan, sejarawan Universitas Stanford.

Related Posts

Inilah Tas Aktivasi Nuklir Yang Selalu Dibawa Ajudan Presiden Amerika Serikat
4/ 5
Oleh