Sejarah Hari Ini Tragedi 9/11 Penabrakan Gedung Kembar World Trade Center (WTC) di New York

Sejarah Hari Ini Tragedi 9/11 Penabrakan Gedung Kembar World Trade Center (WTC) di New York

Baca Juga

Dunia terhenyak saat melihat negara digdaya alias superpower bahkan bisa kecolongan saat terjadi serangan teroris 11 September 2001 mengincar jantung perekonomian AS. Ingatan tragedi 15 tahun lalu tak akan lekang dari ingatan rakyat Amerika Serikat dan dunia. Luka yang begitu menyakitkan itu mungkin tak pernah bisa mengobati keluarga korban.

Meski Al Qaeda sudah ditetapkan sebagai pelaku teroris pembajakan dan penabrakan gedung kembar World Trade Center (WTC) di New York, namun masih banyak misteri yang belum terungkap hingga kini.

Setelah 15 tahun tragedi memilukan itu, adakah fakta baru yang mengungkap dalang di balik teror tersebut? Mari kita mulai dari:

Pukul 07.59 Mengawali Kengerian dan 'Horor' Teror 9/11
Selasa 9 September 2001, 15 tahun lalu, tak akan lekang dari ingatan rakyat Amerika Serikat. Untuk kali pertamanya, mungkin setelah serangan Jepang ke pangkalan Pearl Harbor di Hawaii, Negeri Paman Sam dalam posisi rentan.

Dunia pun terhenyak saat menyadari, negara yang dianggap digdaya alias superpower ternyata bisa kecolongan. Serangan teroris mengincar jantung perekonomian AS.

Pada pukul 08.46, pesawat American Airlines Penerbangan 11 yang kemudinya direbut oleh teroris Al Qaeda, Mohamed Atta menabrak Menara Utara Gedung World Trade Center (WTC) di New York.

Tak lama kemudian, kapal terbang kedua ditabrakkan ke Menara Selatan. Dua pencakar langit itu kemudian runtuh, diikuti gedung ketiga WTC 7 yang memicu teori konspirasi.

Sejatinya, teror dan kengerian telah berlangsung jauh sebelumnya, ketika para pembajak merebut kendali atas pesawat yang kemudian dijadikan 'peluru terbang'.

Pagi itu, sebanyak 19 orang teroris membajak empat penerbangan komersial yang seharusnya berangkat menuju ke California.

Pembajakan dilakukan sesaat penerbangan-penerbangan itu berangkat dari Boston (Massachusetts), Newark (New Jersey), dan Washington, DC.

Karena jarak penerbangan yang dijadwalkan, pesawat-pesawat itu berisi bahan bakar penuh untuk penerbangan lintas negeri tersebut.

Dikutip dari SBS pada Jumat (9/9/2016), berikut ini adalah kronologi seputar peristiwa 9/11:

Pukul 07.59

Penerbangan 11 lepas landas dari Boston, negara bagian Massachussetts, dengan 11 awak, 76 penumpang, dan 5 orang pembajak.

Pukul 08.15

Penerbangan 175 lepas landas dari Boston dengan 9 awak, 51 penumpang, dan 5 orang pembajak.

Pukul 08.19

Terjadi pembajakan pada Penerbangan 11. Awak kabin yang bernama Betty Ann Ong melaporkan adanya penumpang yang ditikam di kokpit dan tidak bisa didekati. Ia memberikan nomor kursi para tersangka penikaman kepada awak darat.

Pukul 08.20

Penerbangan 77 lepas landas dari Washington, DC dengan 6 awak, 53 penumpang, dan 5 pembajak.

08.24

Pembajak dalam penerbangan 11 tak sengaja menyiarkan pesan ke pengendali darat yang sebenarnya ditujukan untuk para penumpang. Ia memastikan bahwa para penumpang "akan baik-baik saja."

Pilot penerbangan 175 mendengar pesan itu dan melaporkan kepada pengendali darat, hanya beberapa menit sebelum pesawatnya sendiri dibajak.

08.42

Penerbangan 93 lepas landas dari Newark, negara bagian New Jersey, dengan 7 awak, 33 penumpang, dan 4 pembajak.

08.46: Teror 9/11 Dimulai

08.46

Penerbangan 11 menghantam Menara Utara World Trade Center di New York, di antara lantai 93 dan 99. Ratusan orang meninggal seketika, baik yang ada dalam pesawat terbang maupun yang ada di gedung.

Proses evakuasi dimulai, tapi semua jalur tangga darurat -- jumlahnya ada tiga -- rusak, sehingga menjebak semua orang yang berada di atas lantai 91.

08.50

Presiden George Bush diberitahu soal insiden tabrakan pesawat ke Menara WTC. Kala itu ia sedang berkunjung ke sebuah sekolah dasar di Florida. Para penasehatnya menganggap tabrakan itu hanya sebagai kecelakaan.

08.52

Seorang awak pesawat penerbangan 175 melaporkan kepada awak darat bahwa penerbangannya telah dibajak.

08.55

Menara Selatan dianggap sudah aman dan mereka yang sudah keluar diminta untuk kembali ke dalam. Empat menit kemudian, Port Authority yang mengelola gedung itu menarik keputusan itu dan memerintahkan evakuasi.

09.03

Penerbangan 175 menghantam Menara Selatan World Trade Center antara lantai 77 dan 85. Ledakan yang terjadi langsung menewaskan banyak orang dan merusak lift dan ruang-ruang tangga darurat.

09.05

Presiden Bush diberitahu tentang serangan kedua. Jelaslah bahwa tabrakan ini bukan kecelakaan. "Amerika telah diserang."


09.12

Awak kabin bernama Renée May menelepon ibunya dan mengatakan bahwa penerbangannya telah dibajak. Ketika hubungan terputus, ibunya menelepon pihak American Airlines.

9.30

Badan-badan intelijen sadar ada pesawat lain yang mungkin dibajak, sehingga mendesak pihak Emergency Management di bawah payung kantor Walikota untuk mengungsi dari kantor pusatnya di 7 World Trade Center.

Wakil Presiden AS diungsikan ke lokasi aman di bunker Gedung Putih pada 09.36 pagi. Bangunan WTC 7 ambruk karena api yang ganas dari serangan awal.

09.37

Penerbangan 77 menghantam markas Departemen Pertahanan AS yang terletak di Pentagon. Tubrukan dan kebakaran yang disebabkannya membunuh 125 orang di darat maupun dalam pesawat.

09.42

Semua penerbangan sipil di Amerika Serikat (AS) diperintahkan untuk mendarat, tidak boleh ada yang lepas landas.

09.45

Gedung Putih, Gedung Capitol, dan Senat AS dievakuasi.

09.58

Penerbangan 93 terbang sangat rendah sehingga para penumpang bisa menelepon menggunakan telepon genggam mereka. Setidaknya ada 37 panggilan telepon dari awak dan para penumpang.

09.59

Setelah 56 menit, menara selatan runtuh. Lebih dari 800 orang di dalam dan di sekitar bangunan kehilangan nyawa.

10.03

Penerbangan 93 jatuh di suatu ladang dekat Shanksville, negara bagian Pennsylvania, setelah para penumpang dan awak melawan dan masuk ke dalam kokpit. Semua yang ada dalam pesawat meninggal dunia. Penerbangan itu berjarak 20 menit dari Washington, DC.

10.28

Setelah 102 menit, menara utara ambruk. Lebih dari 1.600 orang di dalam dan sekitar bangunan yang meninggal dunia.


11.02

Walikota New York, Rudy Giuliani, memerintahkan pengungsian dari Manhattan bawah (Lower Manhattan).

12.16

Wilayah udara AS ditutup. Pesawat Air Force One yang membawa Presiden Bush adalah salah satu dari beberapa penerbangan yang masih di angkasa.

Pesawat itu mendarat di beberapa pangkalan Angkatan Udara AS sebelum akhirnya kembali ke Washington DC pada malam harinya. Presiden kemudian dibawa ke Gedung Putih dengan menggunakan helikopter.

17.20

Setelah terbakar selama beberapa jam, World trade Center 7 ambruk. Gedung itu sudah dievakuasi dan tidak ada catatan jumlah korban.

20.30

Dari Gedung Putih, presiden Bush menyampaikan pidato kepada rakyatnya di seluruh negeri.


11-9-2001: Pesan 'Cinta' Terakhir dalam Tragedi 9/11
11 September 2001, tepat 15 tahun silam, menjadi hari yang sulit dibenamkan dari benak warga Amerika Serikat. Hari itu, Negeri Paman Sam dilanda teror besar-besaran.

Tak tanggung-tanggung, empat pesawat dibajak dan dijatuhkan ke lokasi vital. Dua pesawat dihantamkan gedung kembar Twin Tower World Trade Center yang menjadi pusat bisnis dunia. Satu pesawat dijatuhkan di Markas Militer AS, Pentagon.

Peristiwa 9/11 ini menjadi salah satu tragedi paling mematikan di dunia. Korban jiwa mencapai lebih dari 3.000 orang, termasuk 400 petugas yang tengah mengevakuasi korban, ikut kandas terbenam di lokasi kejadian. Demikian seperti dimuat History.com.

Masih teringat di memori Deena, saat sang suami, Thomas Burnett Jr mengucapkan kata-kata terakhir sebelum pesawat yang ia tumpangi dijatuhkan dalam pembajakan 9/11.

"Aku akan mati. Ada tiga penumpang di sini yang ternyata pembajak, akan mencelakakan pesawat. Aku cinta padamu, sayang." Burnett menjadi penumpang pesawat keempat yang dibajak dan dijatuhkan teroris.

Sama seperti Burneet, pramugari di pesawat keempat tersebut, Sandy Bradshaw sempat menelepon suaminya, saat pesawat dikuasai pembajak.

"Semua penumpang di berlari ke bangku depan, dan saya mau pamit, harus pergi. Selamat tinggal," ujar Sandy, pasrah. Begitu juga sang suami, saat mendengar pesan tersebut, tak bisa berbuat banyak.

Kejadian dimulai pada pukul 08.45 waktu setempat. Pesawat pertama, yakni American Airlines Boeing 767 yang memuat 20 ribu galon bahan bakar dibajak dan dijatuhkan ke menara utara gedung kembar WTC, New York.

Lantai 80 hingga lantai 110 dan puncak menara langsung terbakar seketika. Saat itu, para eksekutif sedang sibuk bekerja. Ribuan orang di dalamnya langsung tewas seketika.

Saat jutaan pasang mata tertuju di menara utara, 18 menit kemudian, pesawat kedua pesawat American Airlines lainnya, Boeing 767 dengan nomor penerbangan 175 muncul dari balik awan, kemudian menghantam lantai 60 menara selatan. Gedung bagian tengah meledak dahsyat. Situasi makin horor mencekam.

Fokus orang-orang di New York sedikit teralihkan ketika pesawat American Airlines lainnya, dengan nomor penerbangan 77 jatuh menghujam markas Pentagon.Sekitar 125 prajurit dan warga di dalam Pentagon tewas. Juga termasuk 64 orang yang berada di pesawat yang dibajak tersebut.

Sekali lagi, jantung warga AS dan dunia dibuat berdetak kencang. Ketika 15 menit kemudian, menara utara Gedung WTC ambruk diliputi kepulan asap dan tebu ekstra tebal. Boom, kira-kira begitu bunyinya.

Tak lama, menara utara pun runtuh. Akibatnya hampir 3.000 orang di sekitar Gedung WTC tewas, termasuk 343 petugas pemadam kebakaran dan 23 polisi New York, juga aparat pelabuhan, yang berusaha keras untuk menyelamatkan korban di dalam gedung. Sungguh tragis.

Presiden AS saat itu, George W Bush berang. Dia menegaskan, "teroris memang berhasil meruntuhkan fondasi gedung terbesar di negeri ini, tapi mereka tidak akan bisa meruntuhkan fondasi negara kami. Mereka bisa menghancurkan baja yang kuat, tapi tidak akan bisa menghancurkan tekad kami."

Menurut laporan media internasional, teror 9/11 ini dilakukan oleh 19 teroris di bawah komando pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Dari 19 pembajak, 15 orang di antaranya merupakan warga Arab Saudi. Beberapa pelaku telah tinggal di AS selama lebih daru satu tahun. Beberapa lainnya menyusup ke Negeri Paman Sam beberapa bulan sebelum kejadian.

Dalam aksinya, para pelaku tersebut berhasil menembus pengamanan di tiga bandara di wilayah East Coast dan membawa empat pesawat.

Pesawat dipilih karena telah diketahui membawa bahan bakar yang banyak, sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembajakan. Sebagai balasan, AS menyergap Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan pada 11 Juni 2011. Osama dinyatakan tewas dalam penangkapan.

Sejarah lain mencatat pada tanggal yang sama, 11 September 2001, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Benghazi, Libya diserang. Duta besar Amerika Serikat, J. Christopher Stevens ikut menjadi korban tewas.

Kesaksian Pria yang Mendengar Suara Misterius dari Gedung Eks WTC
Seorang warga Tribeca, Kenny Cummings terbangun dari tidurnya karena mendengar suara aneh. Saat itu, jarum jam menunjukkan pukul 03.15 dini hari, pada saat hujan turun.

Suara aneh yang didengar Kenny pada 2013 itu diduga datang dari kompleks menara kembar World Trade Center (WTC) yang hancur akibat serangan 11 September 2001.

"Aku terbangun karena mendengar suara tersebut," ujar Kenny. Ia mengaku bulu kuduknya merinding ketika mendengar suara yang sayup-sayup mirip lolongan itu.

Menurutnya, suara yang terdiri dari 'dua nada' itu terdengar selama berjam-jam. "Kupastikan semua orang di pusat kota mendengarnya. Suara itu amat jelas dan mengerikan," ujar Kenny.

Tak seperti yang dibayangkan sejumlah orang, suara misterius itu tidak ada kaitannya dengan hal-hal mistis terkait peristiwa 9/11 yang menewaskan sekitar 3.000 orang.

"Awalnya aku tak yakin apa itu, tapi setelah beberapa saat aku menyadari, asalnya dari One Trade Centre," ujar Kenny.

"Saat itu sedang hujan, namun pohon-pohon terlihat relatif tenang, tak ada angin yang berhembus. Tapi mungkin cuaca di atas sana berbeda," imbuh dia.

One World Trade Center merupakan bangunan utama di kompleks World Trade Center (WTC). Gedung yang mulai dibangun pada 2006 itu, menempati lokasi bekas bangunan 6 WTC yang rusak akibat peristiwa 9/11.

Gedung yang juga dikenal dengan Freedom Tower itu merupakan bangunan yang terdiri dari 104 lantai dengan tinggi 1.776 kaki atau 541 meter. Di puncaknya terdapat antena penyiaran.

Diduga, antena logam yang memiliki desain kisi-kisi diduga jadi penyebabnya. Dilansir News.com.au, suara aneh itu terdengar ketika angin berhembus melewatinya.

Setelah mengalami kejadian itu, Kenny pun menyadari bahwa dirinya pernah mendengar suara serupa sebelumnya. Bedanya, saat itu masih siang bolong.

"Aku pertama mendengar suara mengerikan seperti itu selama badai Sandy tahun lalu," kata dia.

Suara yang terdengar mirip paduan suara dari kejauhan kali pertama kali dilaporkan terdengar di tengah badai Sandy. Angin kencang dan hujan, mengubah menara One World Trade Centre menjadi alat musik.

Munculnya Sinar Misterius dari Gedung di Kompleks Lokasi Teror 9/11
Seorang pria asal New York City mengabadikan sebuah momen tak biasa, saat seberkas sinar terpantul dari One World Trade Center. Penampakan itu terekam beberapa hari sebelum peringatan 15 tahun peristiwa serangan 11 September 2001.

One World Trade Center merupakan bangunan utama di kompleks World Trade Center (WTC). Gedung yang mulai dibangun pada 2006 itu, menempati lokasi bekas bangunan 6 WTC yang rusak akibat peristiwa 9/11.

Pria bernama Ben Sturner itu mengaku, ia selalu melihat kompleks WTC dari sebuah kota di Long Island, Queens, setiap pagi. Namun, dia mengklaim sebelumnya tak pernah melihat pantulan sinar misterius seperti yang disaksikannya pada 8 September pukul 07.11 waktu setempat.

Awalnya, Sturner enggan mengunggah foto itu ke media sosial karena takut akan reaksi orang-orang. Namun beberapa jam kemudian, ia memutuskan untuk membagikannya ke dunia maya.

Dikutip dari 6abc.com, Sabtu (10/9/2016), Sturner pun berharap foto tersebut membantu menyemangati orang banyak. Mengingat peristiwa 9/11 menimbulkan duka mendalam yang membekas hingga kini.

Sementara itu ahli meteorologi Lee Goldberg dari WABC-TV mengatakan, seberkas sinar tersebut sangat mungkin terjadi. Sebab sudut rendah sinar Matahari berkombinasi dengan titik embun tinggi dan jumlah uap air di udara, membuat partikel air memiliki kondisi tepat untuk diterangi cahaya dengan cara seperti itu.

Namun itu bukanlah satu-satunya peristiwa langka yang diabadikan Struner menjelang peringatan serangan 11 September. Tahun lalu, ia mengabadikan momen di mana sebuah pelangi tampak muncul dari bekas runtuhnya gedung kembar WTC, sehari sebelum peringatan peristiwa 9/11 ke-14.

Saat itu, Sturner berada di tempat sama dan jam hampir bersamaan dengan momen langka yang disaksikannya tahun ini. Foto tersebut pun menjadi viral dan dibagikan oleh jutaan orang di media sosial.

"Foto tersebut membawa banyak cahaya dan harapan," ujar Sturner. Ia juga menambahkan, dirinya tak pernah berpikir bahwa kejadian serupa akan terulang kembali.

Pria itu juga mengatakan, komentar dari orang-orang menjadi hal yang paling menginspirasinya.

Ketika ditanya bahwa dirinya merupakan satu-satunya orang yang mengabadikan momen langka itu, Sturner mengaku hal tersebut hanya soal berada di waktu dan tempat yang tepat. Bagaimana menurut Kamu?

Misteri di Mana Donald Trump dan Hillary Clinton Saat Teror 9/11
Ada benang merah yang mengaitkan dua calon Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton dan Donald Trump. Keduanya adalah "orang New York".

Donald Trump lahir dan tumbuh besar sebagai New Yorker. Ia juga memiliki kepentingan di bidang properti di kota berjuluk Big Apple--yang ia sebut sebagai rumah dan "kampung halamannya". Sementara Clinton mewakili negara bagian tersebut di Senat selama delapan tahun. Ia juga tinggal di sana selama 16 tahun.

Selama kampanye demi memperebutkan kursi di Gedung Putih, keduanya kerap memperbincangkan tentang serangan teror yang terjadi pada 11 September 2001. Namun demikian, mereka sepakat untuk tidak berkampanye pada peringatan 15 tahun 9/11 pada Minggu, 15 September 2016.

Namun, baik Clinton maupun Trump jarang mengungkap keberadaan mereka pada hari nahas itu.

Lantas, apa yang dilakukan mereka kala itu?

Hillary Clinton saat itu berada di Washington DC. Kala itu ia mewakili New York sebagai senator.

Pada 11 September 2001 malam, para senator dan anggota Kongres AS menyanyikan lagu kebangsaan God Bless America di tangga Gedung Capitol.

Jonathan Karl, wartawan ABC News yang kala itu bekerja di CNN, mewawancarai mantan Ibu Negara itu.

"Saya sama sekali tak berpikir kita memiliki firasat tentang kehancuran," kata dia dalam wawancara, seperti dikutip dari ABC News, Jumat (9/11/2016).

"Saya merasa bangga pada Kota New York, pada wali kotanya, polisi, semua orang yang bekerja di garda depan penanganan situasi darurat. Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa," kata Hillary.

"Namun, Anda tahu, New York adalah kota global. Simbol kepemimpinan Amerika Serikat dan para teroris itu melakukan pukulan telak dan langsung," tambah dia. "Rakyat New York telah merespons dan pemerintah nasional harus berdiri di belakang kami."

Clinton mengunjungi puing-puing di Ground Zero bersama wali kota saat itu Rudy Giuliani--yang kini menjadi pendukung Trump--pada 12 September 2016.

Juga ada rekaman Trump yang diwawancarai stasiun televisi Jerman dekat Ground Zero sehari kemudian.

"Aku tak pernah melihat yang seperti ini: kehancuran, nyawa manusia yang tercabut tanpa alasan. Ini adalah adegan yang mengerikan, sebuah situs yang mengerikan, tetapi warga New York sangat kuat dan tangguh. Mereka akan membangun kembali (kotanya) dengan cepat," kata Trump kala itu.

Pada hari ketika serangan 9/11 terjadi, Trump mengaku berada di apartemennya di Manhattan.


"Ada jendela di apartemenku yang menghadap ke World Trade Center, agar bisa menyaksikan keindahan pusat Kota Manhattan secara keseluruhan. Dan aku menyaksikan ketika orang-orang melompat, aku juga melihat ketika pesawat kedua datang," kata dia dalam kampanye di Columbus, Ohio, pada November 2015.

"Banyak orang yang melompat (dari menara WTC), aku menyaksikannya, aku melihatnya," kata dia.

Klaim lain menyebut Trump mengarang cerita versinya, terutama soal pengakuannya melihat tayangan televisi yang melaporkan ada orang-orang yang merayakan 9/11 di New Jersey. Kisah itu kemudian yang terbukti bohong.

Bukan itu saja yang diungkapkan Trump soal 9/11. Ia sesumbar bisa mencegah insiden tersebut.

"Aku akan bersikap lebih keras terkait terorisme. Bin Laden pastinya sudah tertangkap sejak lama...sebelum teror di World Trade Center," kata dia pada September 2016.

Sebelumnya, ia menuding dua mantan Presiden AS ikut andil dalam kejadian traumatis tersebut.

"WTC hancur karena Bill Clinton tak membunuh Osama Bin Laden ketika kita punya kesempatan untuk mematikannya. Dan George Bush juga punya kesempatan, namun ia tak mendengarkan nasihat CIA," kata dia Februari 2016. Komentarnya itu memicu polemik di internal partainya.

George W Bush, yang jadi presiden saat teror 9/11 terjadi, berasal dari Partai Republik-kendaraan Trump dalam upaya menuju Gedung Putih.

Menyinggung Korban 9/11, Iklan Kasur 'Twin Tower' Diberedel

Sebuah toko kasur Texas ditutup gara-gara menggunakan tema terkait tragedi serangan 11 September dalam iklan terbarunya. Tayangan itu dianggap tak berperasaan.

Miracle Mattress menuai kritik setelah penjualan bertajuk twin tower sale yang mereka lakukan. Perusahaan tersebut menawarkan setiap kasur dijual pada peringatan tragedi 9/11 itu akan dikenai harga ukuran twin yang lebih kecil.

Dalam klip yang mereka buat, staf terjatuh ke kasur dan membuat mereka tak berdaya.

"Kami tidak akan pernah lupa," ucap presenter dalam iklan yang kini sudah ditarik dari peredaran seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2016).

Pemilik Miracle Mattress, Bonanno, mengatakan tokonya terkena imbas ditutup terkait iklan tersebut.

"Toko akan segera efektif ditutup sampai batas waktu yang tak ditentukan," jelas Bonanno dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat waktu setempat.

"Kami akan diam saat peringatan tragedi 9/11, untuk menghindari gangguan lebih lanjut pada hari tersebut terhadap para korban dan keluarganya," ujar Bonanno.

Dalam sebuah surat yang diterbitkan sebelumnya, Bonanno menyampaikan permintaan maaf. Ia mengatakan video telah diproduksi di kantor perusahaan di San Antonio tanpa izin dari manajemen.

"Video ini tak memiliki perasaan dan menghina pria serta wanita yang kehilangan nyawa mereka pada tragedi 9/11. Selain itu, tidak menghormati keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dan terus berjuang dengan rasa sakit atas tragedi itu setiap hari dalam hidupnya."

Salah satu pengguna Twitter mengkritik ulah perusahaan penjual kasur tersebut. "Ini benar-benar memuakkan".

"Anda berhak untuk keluar dari bisnis itu. Akhir karier Anda," komentar yang lain.

Sebanyak 2.996 orang tewas pada 11 September 2001 ketika militan al-Qaeda membajak empat pesawat, menabrak dua twin tower atau menara kembar World Trade Center di New York, lalu Pentagon dan sebuah lapangan di Pennsylvania.

Related Posts

Sejarah Hari Ini Tragedi 9/11 Penabrakan Gedung Kembar World Trade Center (WTC) di New York
4/ 5
Oleh