Baca Juga
Menjadi seorang mata-mata sebuah negara tidaklah mudah, Dibutuhkan kemampuan khusus agar terhindar dari pantauan musuh. Tidak sebatas itu, mata-mata juga wajib menyimpan informasi rahasia semaksimal mungkin.
Seorang dengan penuh informasi rahasia tak jarang menjadi incaran. Pihak musuh pun tak tanggung siap membayar mereka dengan nominal yang luar biasa. Namun saat ketahuan, bersiaplah nyawa taruhannya.
Berikut mata-mata yang dieksekusi mati karena bocorkan rahasia negara.
Ilmuwan nuklir Shahram Amiri
Lembaha Kehakiman Iran melakukan eksekusi mati terhadap ilmuwan nuklir Shahram Amiri pada Ahad (7/8/2016) lalu. Berdasarkan laporan TV IRIB, Shahram Amiri dihukum mati karena didakwa melakukan kegiatan mata-mata.
"Orang ini memiliki akses ke informasi rahasia dan telah menyerahkannya kepada musuh. Ia diadili di pengadilan yang kompeten dan dijatuhi hukuman mati," kata Juru Bicara Lembaga Kehakiman Iran Gholam-Hossein Mohseni Ejei kepada wartawan, seperti dikutip dari Antara.
Mohseni Ejei mengatakan Pemerintah AS ditipu oleh orang Iran mengenai Shahram Amiri. Ia menambahkan dinas intelijen Iran menyadari apa yang terjadi antara Amiri dan agen-agen AS dan memantau proses penyerahan dia ke Arab Saudi.
Pada Juni 2009, Amiri hilang selama Ibadah Haji di Makkah di Arab Saudi. Setahun kemudian, ia muncul di Kedutaan Besar Pakistan di Washington, tempat ia mengungsi dan menuntut segera dipulangkan ke Iran.
Setibanya di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Juli 2010, Amiri mengatakan ia diculik oleh agen dinas rahasia AS, Dinas Intelijen Sentral AS, dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Iran karena memulangkan dia. AS membantah pernyataan tersebut dan mengatakan Amiri dengan sukarela membelot ke AS dan belakangan memilih untuk pergi.
Wartawan Inggris Farzard Bazoft
Seorang wartawan Inggris keturunan Iran, Farzard Bazoft dieksekusi mati oleh pemerintah Irak. Hal tersebut dikarenakan Bazoft dituding sebagai mata-mata. Kejadian ini terjadi pada 15 Maret 1990.
Status Bazoft saat itu adalah pewarta lepas bagi The Observer dan BBC London untuk liputan pemilu. Setibanya di Irak, bukan terkait pemilu, wartawan muda ini mendapat berita lain yang lebih menantang, yaitu pembuktian rumor ledakan di pabrik roket rahasia Saddam Hussein yang menewaskan pekerja Mesir.
Investigasinya bukan ilegal, semua mendapat izin. Namun, saat hendak pulang ke Inggris, dia ditahan dan dijebloskan ke penjara dengan tuduhan mata-mata Israel hingga akhirnya dieksekusi mati.
Orang Palestina dieksekusi mati Hamas
Adanya temuan bukti sebagai mata-mata oleh Pengadilan Tinggi Hamas di Gaza membuat seorang warga Palestina dihukum mati. Pria ini diketahui berusia 28 tahun berinisial NA.
Diberitakan laman Al Arabiya (25/8/2015), ini bukan kali pertama Hamas mengeksekusi warga Palestina yang dituding jadi antek Zionis. Saat Perang Gaza, ada 6 orang Palestina yang dijatuhi hukuman mati dan telah dieksekusi akibat jadi mata-mata.
Eksekusi mati ini sejatinya harus mendapat persetujuan sang presiden Palestina. Namun, Hamas bertolak belakang dengan otoritas dan kerap tidak bertindak atas kehendaknya sendiri.
Seorang dengan penuh informasi rahasia tak jarang menjadi incaran. Pihak musuh pun tak tanggung siap membayar mereka dengan nominal yang luar biasa. Namun saat ketahuan, bersiaplah nyawa taruhannya.
Berikut mata-mata yang dieksekusi mati karena bocorkan rahasia negara.
Ilmuwan nuklir Shahram Amiri
Lembaha Kehakiman Iran melakukan eksekusi mati terhadap ilmuwan nuklir Shahram Amiri pada Ahad (7/8/2016) lalu. Berdasarkan laporan TV IRIB, Shahram Amiri dihukum mati karena didakwa melakukan kegiatan mata-mata.
"Orang ini memiliki akses ke informasi rahasia dan telah menyerahkannya kepada musuh. Ia diadili di pengadilan yang kompeten dan dijatuhi hukuman mati," kata Juru Bicara Lembaga Kehakiman Iran Gholam-Hossein Mohseni Ejei kepada wartawan, seperti dikutip dari Antara.
Mohseni Ejei mengatakan Pemerintah AS ditipu oleh orang Iran mengenai Shahram Amiri. Ia menambahkan dinas intelijen Iran menyadari apa yang terjadi antara Amiri dan agen-agen AS dan memantau proses penyerahan dia ke Arab Saudi.
Pada Juni 2009, Amiri hilang selama Ibadah Haji di Makkah di Arab Saudi. Setahun kemudian, ia muncul di Kedutaan Besar Pakistan di Washington, tempat ia mengungsi dan menuntut segera dipulangkan ke Iran.
Setibanya di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Juli 2010, Amiri mengatakan ia diculik oleh agen dinas rahasia AS, Dinas Intelijen Sentral AS, dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Iran karena memulangkan dia. AS membantah pernyataan tersebut dan mengatakan Amiri dengan sukarela membelot ke AS dan belakangan memilih untuk pergi.
Wartawan Inggris Farzard Bazoft
Seorang wartawan Inggris keturunan Iran, Farzard Bazoft dieksekusi mati oleh pemerintah Irak. Hal tersebut dikarenakan Bazoft dituding sebagai mata-mata. Kejadian ini terjadi pada 15 Maret 1990.
Status Bazoft saat itu adalah pewarta lepas bagi The Observer dan BBC London untuk liputan pemilu. Setibanya di Irak, bukan terkait pemilu, wartawan muda ini mendapat berita lain yang lebih menantang, yaitu pembuktian rumor ledakan di pabrik roket rahasia Saddam Hussein yang menewaskan pekerja Mesir.
Investigasinya bukan ilegal, semua mendapat izin. Namun, saat hendak pulang ke Inggris, dia ditahan dan dijebloskan ke penjara dengan tuduhan mata-mata Israel hingga akhirnya dieksekusi mati.
Orang Palestina dieksekusi mati Hamas
Adanya temuan bukti sebagai mata-mata oleh Pengadilan Tinggi Hamas di Gaza membuat seorang warga Palestina dihukum mati. Pria ini diketahui berusia 28 tahun berinisial NA.
Diberitakan laman Al Arabiya (25/8/2015), ini bukan kali pertama Hamas mengeksekusi warga Palestina yang dituding jadi antek Zionis. Saat Perang Gaza, ada 6 orang Palestina yang dijatuhi hukuman mati dan telah dieksekusi akibat jadi mata-mata.
Eksekusi mati ini sejatinya harus mendapat persetujuan sang presiden Palestina. Namun, Hamas bertolak belakang dengan otoritas dan kerap tidak bertindak atas kehendaknya sendiri.
Daftar Informan Rahasia Negara Yang Ahirnya Di Hukum Mati
4/
5
Oleh
Unknown