Baca Juga
Organisasi non-profit Belgia, bernama APOPO yang ditemukan pada tahun 1997, membentuk pasukan 'pengendus' TNT atau bahan peledak.
Dengan berat tubuh ringan dan penciuman yang tajam, tikus raksasa asal Afrika ini kandidat tepat dalam upaya melacak ranjau darat dengan cara mengendus. tikus-tikus ini telah berhasil menemukan 13.200 ranjau darat di Tanzania, Mozambique, Angola, dan belum lama ini telah dikerahkan di Kambodia.
Selain memiliki indera penciuman yang hebat, hewan pengerat ini cukup ringan untuk berjalan di atas ranjau darat tanpa memicu ledakan. Mereka dapat menemukan ranjau dengan hidung mereka dalam waktu 20 menit dalam ruang lingkup 200 meter per segi.
Namun melatih hewan-hewan ini bukan perkara yang mudah-- agar terbiasa dengan manusia mereka harus dirawat sejak lahir. Dan karena tikus tidak memahami perintah verbal, pelatih mengajari mereka dengan bunyi 'click' , mengisyaratkan mereka mendapat hadiah makanan.
Langkah terakhir dalam pelatihan selama 9 bulan adalah membiasakan tikus terikat tali di kisi-kisi lapangan yang sedang diperiksa.
Ketika seekor tikus menemukan ranjau, mereka akan berhenti dan menggaruk-garuk tanah. Pelatih kemudian akan memberikan isyarat bahwa mereka berhal mendapatkan makanan.
Namun sisi buruk dari 'pengendus bahan peledak' ini adalah mereka memiliki penglihatan buruk dan hanya memiliki jangka hidup sekitar 8 tahun, karena itu, mereka harus menjalani pelatihan dengan ketat.
Menurut Manager pelatih Abdullah Ramadhan, hampir 50 persen komunitas di Kambodia mengungkapkan bahwa ranjau darat telah melumpuhkan kehidupan mereka, membatasi penggunaan lahan tanah yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan dan pertanian.
"Untuk bisa bergerak dengan bebas tanpa rasa takut, melegakan bagi semua orang yang kutemui," ungkapnya. (Rcy)
Dengan berat tubuh ringan dan penciuman yang tajam, tikus raksasa asal Afrika ini kandidat tepat dalam upaya melacak ranjau darat dengan cara mengendus. tikus-tikus ini telah berhasil menemukan 13.200 ranjau darat di Tanzania, Mozambique, Angola, dan belum lama ini telah dikerahkan di Kambodia.
Selain memiliki indera penciuman yang hebat, hewan pengerat ini cukup ringan untuk berjalan di atas ranjau darat tanpa memicu ledakan. Mereka dapat menemukan ranjau dengan hidung mereka dalam waktu 20 menit dalam ruang lingkup 200 meter per segi.
Namun melatih hewan-hewan ini bukan perkara yang mudah-- agar terbiasa dengan manusia mereka harus dirawat sejak lahir. Dan karena tikus tidak memahami perintah verbal, pelatih mengajari mereka dengan bunyi 'click' , mengisyaratkan mereka mendapat hadiah makanan.
Langkah terakhir dalam pelatihan selama 9 bulan adalah membiasakan tikus terikat tali di kisi-kisi lapangan yang sedang diperiksa.
Ketika seekor tikus menemukan ranjau, mereka akan berhenti dan menggaruk-garuk tanah. Pelatih kemudian akan memberikan isyarat bahwa mereka berhal mendapatkan makanan.
Namun sisi buruk dari 'pengendus bahan peledak' ini adalah mereka memiliki penglihatan buruk dan hanya memiliki jangka hidup sekitar 8 tahun, karena itu, mereka harus menjalani pelatihan dengan ketat.
Menurut Manager pelatih Abdullah Ramadhan, hampir 50 persen komunitas di Kambodia mengungkapkan bahwa ranjau darat telah melumpuhkan kehidupan mereka, membatasi penggunaan lahan tanah yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan dan pertanian.
"Untuk bisa bergerak dengan bebas tanpa rasa takut, melegakan bagi semua orang yang kutemui," ungkapnya. (Rcy)
Unik Pasukan Khusus Tikus Pengendus TNT Pencari Ranjau Darat
4/
5
Oleh
Unknown